Sembilan Renungan Kehidupan
Diakui, berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal yang paling dicintai Allah.Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Solat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti pada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah." (H.R.Bukhari dan Muslim)
Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi saat mereka masih hidup, setelah mereka meninggal pun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepadanya. Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a., ia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, iaitu mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Merujuk pada keterangan ini, kita boleh membuat bakti kepada orang tua yang sudah wafat iaitu :
Pertama : Mendoakannya agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan di sisi-Nya, dan dilapangkan di alam kuburnya. Doa ini boleh kita panjatkan bila dan di mana saja kita mahu. Mendoakan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan ziarah kubur, kerana tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingatkan akhirat (mati).
Nabi saw bersabda: fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah (ziarahi kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat) [HR. Tirmidzi]
Tapi sayang, banyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.
Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan doa kepada almarhum saat ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdoa untuk orang tua yang telah wafat bukan saat ziarah saja, tapi bila dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu mendoakannya. Berdoa boleh menggunakan bahasa arab (dikutip dari Al-Quran atau hadith) ataupun dengan bahasa apa saja yang boleh kita fahami.
Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeza agama (non-muslim), kita dilarang mendoakannya sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut, “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.” (At-Taubah 9: 113)
Namun kalau orang tua yang berbeza agama itu masih hidup, kita diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk mendoakannya agar diberi hidayah oleh Allah swt. (masuk Islam). Rasulullah saw. pernah mendoakan agar bapa saudaranya, Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendoakan non muslim agar masuk Islam.
Kedua : Menunaikan janjinya Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana kerana maut menjemputnya, kita sebagai anaknya dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan pusat asuhan, sebelum niat baik ini terwujud, Allah swt. memanggilnya, sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah merealisasikan niat baiknya tersebut.
Ketiga : Silaturrahmi sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat, wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan orang-orang yang biasa bersilaturahmi dengannya. Misalnya, saat hidup orang tua suka bersilaturahmi kepada pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang menggantikannya datang ke rumah pak Yusuf.
Kesimpulannya, di antara amal soleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti pada orang tua baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada tiga cara bakti kepada orang tua yang telah wafat; mendoakannya, mewujudkan niat baiknya, dan bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya.
Wallahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment